Senin, 07 April 2014

Tips Memotret Pernikahan Keluarga

Kamu tidak perlu jadi fotografer profesional lebih dulu untuk bisa memotret pernikahan. Terutama kalau yang menikah datang dari keluargamu sendiri. Bahkan, event ini bisa kamu manfaatkan untuk menambah koleksi portfolio kamu sekaligus jadi ajang untuk belajar. Ketika nanti kamu sudah benar-benar siap menjadi fotografer pernikahan, akan ada daftar checklist yang sangat panjang dan persiapan yang betul-betul mendetil yang harus kamu penuhi. Tapi, untuk sekarang, kita gunakan dulu beberapa tips ‘pemula’ ini.

1. Jangan menghalangi atau mengganggu pekerjaan fotografer utama

Ini harus kamu perhatikan betul-betul. Kamu ada disana hanya sebagai anggota keluarga, sebagus apapun kamera yang kamu punya. Kecuali kamu punya perjanjian khusus dengan calon pengantin dan fotografernya, jangan mengganggu. Pernikahan itu acara sekali seumur hidup yang sakral. Fotografer ingin membuat dokumentasi yang bagus dan calon pengantinnya ingin punya kenangan indah yang bisa mereka lihat sampai mereka tua. Jadi, perhatikan dimana kamu berdiri saat memotret.

2. Datang lebih awal

Ya, kalau bisa, datanglah lebih awal. Kalau kamu tidak bertugas jadi panitia, datanglah ketika persiapan dimulai. Kamu bisa ikut memotret anggota keluarga yang sedang bersiap, karangan bunga, cincin, ruangan, calon pengantin yang gugup, apa saja. Burung yang bangun awal bisa dapat cacing gemuk ;)

3. Atur kamera dengan benar

Kapan acaranya? Malam? Siang? Dimana? Dalam ruangan? Luar ruangan? Kalau acaranya siang hari dan di luar ruangan, kamu bisa menganggap dirimu beruntung karena tidak akan terlalu sulit untuk mendapatkan cahaya yang cukup untuk memotret. Kamu hanya harus pintar mencari sudut yang benar. Kalau di dalam ruangan, ini akan lebih sulit. Jangan gunakan flash kameramu. Tunggu sampai fotografer pernikahan yang sebenarnya menyalakan strobe, lalu manfaatkanlah cahaya dari lampu mereka. Di luar semua itu, kamu harus tetap mengatur kameramu. Karena akan ada banyak portrait yang kamu buat, gunakan bukaan aperture besar. Atau kalau kamu punya lensa khusus untuk portrait, gunakanlah.

3. Perhatikan urutan acaranya

Memotret pernikahan termasuk salah satu cabang photo essay, yang berarti harus ada susunan waktu dan urutan kejadian. Jadi kamu harus tahu akan ada apa saja pada acara hari itu. Banyak keluarga Indonesia yang masih menggunakan upacara adat ketika anggota keluarganya menikah, dan ini bisa jadi objek foto yang bagus selain membuat dokumentasimu lengkap.

4. Tangkaplah emosi

Berbaurlah dengan sekitar, resapi apa yang sedang terjadi. Perhatikan wajah orang-orang di sekitar kamu. Pernikahan adalah acara yang sangat emosional. Akan ada air mata, tawa, pelukan erat, dan terutama cinta. Ini adalah hal yang seharusnya ada dalam foto-fotomu. Jangan memotret orang-orang yang sudah kamu suruh berpose sebelumnya! Potretlah diam-diam. Tunggu sampai kamu melihat emosi muncul di wajah orang tua, mempelai, dan anggota keluarga lainnya, lalu potret!

wed10

5. Bawalah baterai dan memory card cadangan

Jangan sampai acara potret-memotretmu terputus di tengah karena baterai habis atau memory card penuh. Kamu harus selalu punya cadangan. Karena acara keluarga semacam ini akan sangat ramai dan dihadiri banyak orang, kamu akan sangat banyak memotret. Jadi pastikan kamu sudah mempersiapkan segalanya termasuk hal-hal semacam ini.

6. Mengobrollah dengan fotografer dan kru-nya

Ini tambahan saja. Kalau kamu memang benar-benar tertarik memulai bisnis dokumentasi pernikahan, tentu kamu perlu ilmunya. Cara terbaik tentu bertanya pada ahlinya. Ketika mereka sedang istirahat, dekatilah dan ajaklah mengobrol. Jangan malu, toh kamu juga sudah paham bagaimana cara memotret kan? Jadi kalian pasti nyambung. Tunjukkan hasil-hasil fotomu dan tanyakan pendapatnya. Mintalah tips dan trik. Tapi pastikan kamu akan jadi saingan yang sehat sendainya nanti bisnismu sudah mulai berjalan :)

7. Edit, cetak, jadikan hadiah

Jadilah fotografer yang kreatif. Salah satu yang membedakan satu fotografer pernikahan dari yang lainnya adalah bagaimana mereka mengemas produk akhir mereka. Jadikan juga ini latihan dan pembelajaran. Setelah kamu selesai memotret, edit dengan bagus, tambahkan sentuhan yang mencirikan kamu, cetak dengan indah dalam booklet yang unik atau scrapbook, lalu hadiahkan pada pengantin baru. Mereka akan sangat senang dan ini bisa jadi media promosi yang luar biasa untuk keuntunganmu.

Siapa tahu, suatu saat kalau ada temanmu yang menikah, mereka akan minta bantuanmu. Ini bisa jadi awal yang bagus. Kebanyakan fotografer pernikahan berawal dari memotret untuk orang-orang terdekat mereka. Dan kalau hasil kerjanya memuaskan, pasti akan dengan mudah mendapat rekomendasi yang akan tersebar dari orang ke orang. Terus lakukan. Bawa kameramu ke sebanyak mungkin pernikahan yang kamu hadiri.

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search